aku yang sederhana merangkai
mengalungi satu per satu pilu yang memburu
menghiasnya dengan butiran peluh dingin
membubuhi dengan kerinduan yang abadi
di setiap sudut keramaian
ada jemarimu yang meredamkan dahagaku
dibawah terik yang menggoda amarah
uluran tanganmu memberi keriuhan yang menyejukkan
namun kusadar saat tak mampu merengkuh sempurnamu
akulah kata yang tak tersusun indah
hanya bertopang pada impian
yang enggan melangkah maju dan terpaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar